Pull Up Leather pertama kali dikenal pada tahun 1920an, Pull up leather adalah jenis kulit yang telah melalui proses koreksi dengan pewarnaan menggunakan anilin yang menyatu dengan minyak pada kulit. Dengan meregangkan atau menarik kulit jenis ini, maka akan ada efek perubahan warna menjadi lebih terang, karena itulah kulit ini dinamakan pull up.
Barang2 dengan material utama kulit pull up akan semakin terlihat matang karena terbentuknya patina seiring berjalannya waktu yang disebabkan oleh kandungan minyak alami yang terkandung pada kulit. Jika tergores kuku atau benda tajam lainnya, goresan akan terlihat jelas pada kulit jenis ini. Tapi jangan khawatir, karena goresan tersebut akan hilang hanya dengan digosok halus menggunakan tangan atau dengan kain.
Kulit nabati lebih dikenal dengan istilah vegetable tanned leather. Kulit jenis ini merupakan kulit sapi yang disamak secara tradisional atau diproses dengan menggunakan tanin nabati yang dapat ditemui pada kulit kayu, buah-buahan, dan akar sehingga limbah yang dihasilkan aman bagi lingkungan.
Beda dengan kulit sapi yang disamak menggunakan bahan-bahan kimia, vegetable tanned leather memiliki ciri khas warna yang dihasilkan. Warna ini seringkali disebut warna kulit natural. Seiring waktu, produk dengan material vegetable tanner leather biasanya berubah warna karena berbagai faktor, seperti kelembapan tangan, suhu, juga paparan sinar matahari terhadap produk kulit, proses perubahan warna tersebut dikenal dengan nama PATINA.
Kulit nabati yang kami gunakan merupakan hasil olahan pabrik KASIN, salah satu pabrik kulit tertua di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1941.
——
Pull-up leather is first known in 1920’s. This kind of leather has gone to the process of correction through dyeing using aniline that blends with oil on the leather. Stretching or pulling this kind of leather leads to the color changing effect to become lighter. For that reason, it is known as pull-up.
Goods made mainly from pull-up leather look deep vibrant in color. It is because the formation of patina over time that is caused by natural oil that is contained in the leather. If it is scratched by nail or other sharp stuffs, the scar will be visible on the leather. However, do not worry because the scratch will fade away by rubbing it softly using hand or cloth
Vegetable tanned leather is cow leather that is traditionally tanned or is processed using vegetable tannin that can be found on barks, fruits, and roots. This process produced waste that is environmentally friendly.
Different from cow leather that is tanned using chemical substance, vegetable tanned leather has color characteristic. This color is usually called natural leather color. Over time, product from vegetable tanned leather material usually change color because of some factors; hand moisture, temperature, and sun exposure towards the product. The process of color changing is known as PATINA.
Vegetable tanned leather that we use is product of KASIN factory process. It is one of the oldest leather factories in Indonesia that is in operation since 1941.